Hi Benny Mustofa SH mengaku arus mudik menjelang dan sesudah lebaran Idhul Fitri 1432 Hijriah pada H-7 s/d H+7 lebaran, mulai dipantau oleh anggota Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), bahkan Kapolri ikut bergabung dalam komunikasi RAPI tersebut.
Dengan adanya alat komunikasi RAPI, masyarakat dapat merasa terbantu dimana pada arus mudik lebaran mengalami lonjakan atau penuruan dapat terpantau.
Menurutnya, sejak tahun 1998 sampai dengan sekarang mendirikan RAPI. Hingga kini, RAPI tersebut sudah menyebar di berbagai kabupaten-kota, yakni Kota Metro, Lamteng, Lamtim, Bandarlampung, Liwa, Masuji, Muara dua Palembang, Jambi, Bengkulu, Bogor dan Jakarta, kata Seketaris Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang juga ketua RAPI itu saat bincang-bincang kepada kru LE, Kamis (25/8) kemarin.
Masih dikatakan Benny, kami membuka jaringan alat komunikasi RAPI tersebut dengan seluas-luasnya dengan tiada batas yang di tentukan.
Kemudian, dengan komunikasi RAPI semua kejadian arus mudik menjelang dan sesudah lebaran Idhul Fitri 1432 Hijriah semua dapat dipantau.
Ia mengatakan, dengan gagasannya dapat mendirikan RAPI tersebut bertujuan untuk sosial, seperti membantu Kapolri dan Dinas Perhubungan serta masyarakat.
“Sehingga dapat menumbuhkan rasa kebersamaan, karena silaturomi tersebut selain berdampak positif dalam kehidupan sehari-hari juga akan lebih memantapkan rasa persatuan dan kesatuan di dalam masyarakat,” urainya serambi melontarkan senyum lebar.
Menyinggung tentang kegiatannya sehari- hari, ketua yayasan 6 ponpes modern ini memiliki nilai dan hikmah yang sangat penting yakni, untuk membentuk kepribadian insan yang beriman, bertaqwa dan berbudi pekerti luhur. Dengan kemauan yang begitu gigih, untuk memajukan pondok yang sejak saat itu tertinggal serta dianggap hanya tempat penampungan anak nakal.
Namun, semuanya bisa berubah dan menjadikan pondok pesantren lebih modern yang berkualitas.
Seperti, yang sudah diterapkan dengan pembelajaran di pondok, kami memberikan bekal dunia dan akhirat pembelajaran kepada anak didik, yakni membuka lapangan pekerjaan, membuka kursus komputer, bahasa Inggris, Bahasa Arab dan keterampilan lainnya. Bahkan, dalam perlombaan Bahasa Inggris dan Arab mendapatkan peringkat pertama dari sekolah lainnya.
Insya Allah, kata suami Hj Umi Kalsum tersebut, akan terus mengembangkan pondok pesantren moderen agar setara dengan sekolah di daerah lainnya.
Tentunya, harus dilakukan dengan semangat dan menanamkan jiwa sosial yang tinggi, kalau masalah beramal baik duniawi dan akhirat dalam bermasyarakat memang sudah melekat sejak kecil.
“Selain pendiri yayasan pondok pesantren, ia juga sebagai ketua Forum Komunikasi Putra Putri Indonesia (FKPPI) Kota Metro sejak tahun 2002-2011 karena dari keluarga besar TNI.
Sebagai anak TNI, masalah disiplin pendidikan dari orang tua, baik ibadah yang bersifat vertikal atau Hablum Minallah, maupun yang bersifat Hablum Minannas, kata mantan Seketaris BKD yang kini menjabat Kepala Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Lamteng.
Selalu menanamkan jiwa sosial dan beramal sholeh, termasuk dalam mendidik anak-anak sejak dari usia dini hingga dewasa agar berguna bagi bangsa dan negara, pungkas Benny.
Dengan adanya alat komunikasi RAPI, masyarakat dapat merasa terbantu dimana pada arus mudik lebaran mengalami lonjakan atau penuruan dapat terpantau.
Menurutnya, sejak tahun 1998 sampai dengan sekarang mendirikan RAPI. Hingga kini, RAPI tersebut sudah menyebar di berbagai kabupaten-kota, yakni Kota Metro, Lamteng, Lamtim, Bandarlampung, Liwa, Masuji, Muara dua Palembang, Jambi, Bengkulu, Bogor dan Jakarta, kata Seketaris Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang juga ketua RAPI itu saat bincang-bincang kepada kru LE, Kamis (25/8) kemarin.
Masih dikatakan Benny, kami membuka jaringan alat komunikasi RAPI tersebut dengan seluas-luasnya dengan tiada batas yang di tentukan.
Kemudian, dengan komunikasi RAPI semua kejadian arus mudik menjelang dan sesudah lebaran Idhul Fitri 1432 Hijriah semua dapat dipantau.
Ia mengatakan, dengan gagasannya dapat mendirikan RAPI tersebut bertujuan untuk sosial, seperti membantu Kapolri dan Dinas Perhubungan serta masyarakat.
“Sehingga dapat menumbuhkan rasa kebersamaan, karena silaturomi tersebut selain berdampak positif dalam kehidupan sehari-hari juga akan lebih memantapkan rasa persatuan dan kesatuan di dalam masyarakat,” urainya serambi melontarkan senyum lebar.
Menyinggung tentang kegiatannya sehari- hari, ketua yayasan 6 ponpes modern ini memiliki nilai dan hikmah yang sangat penting yakni, untuk membentuk kepribadian insan yang beriman, bertaqwa dan berbudi pekerti luhur. Dengan kemauan yang begitu gigih, untuk memajukan pondok yang sejak saat itu tertinggal serta dianggap hanya tempat penampungan anak nakal.
Namun, semuanya bisa berubah dan menjadikan pondok pesantren lebih modern yang berkualitas.
Seperti, yang sudah diterapkan dengan pembelajaran di pondok, kami memberikan bekal dunia dan akhirat pembelajaran kepada anak didik, yakni membuka lapangan pekerjaan, membuka kursus komputer, bahasa Inggris, Bahasa Arab dan keterampilan lainnya. Bahkan, dalam perlombaan Bahasa Inggris dan Arab mendapatkan peringkat pertama dari sekolah lainnya.
Insya Allah, kata suami Hj Umi Kalsum tersebut, akan terus mengembangkan pondok pesantren moderen agar setara dengan sekolah di daerah lainnya.
Tentunya, harus dilakukan dengan semangat dan menanamkan jiwa sosial yang tinggi, kalau masalah beramal baik duniawi dan akhirat dalam bermasyarakat memang sudah melekat sejak kecil.
“Selain pendiri yayasan pondok pesantren, ia juga sebagai ketua Forum Komunikasi Putra Putri Indonesia (FKPPI) Kota Metro sejak tahun 2002-2011 karena dari keluarga besar TNI.
Sebagai anak TNI, masalah disiplin pendidikan dari orang tua, baik ibadah yang bersifat vertikal atau Hablum Minallah, maupun yang bersifat Hablum Minannas, kata mantan Seketaris BKD yang kini menjabat Kepala Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Lamteng.
Selalu menanamkan jiwa sosial dan beramal sholeh, termasuk dalam mendidik anak-anak sejak dari usia dini hingga dewasa agar berguna bagi bangsa dan negara, pungkas Benny.
( Sumber: Lampung Ekspres News )
Pernah ikut juga, asik juga..
BalasHapushttp://www.duniakomunikasi.com